WELCOME TO MY WORLD

every dark light is followed by a light morning

Jumat, 12 Oktober 2012

Senja Ruang Rindu (based on "Pelangi Setelah Hujan")


Rasanya seperti baru kemarin kau menggenggam tanganku. Rasanya relung ini penuh olehmu belum lama ini. Tapi, mengapa aku tidak mampu menyadarinya. Apa aku belum cukup kuat untuk membuka kenyataan senja.
Di hadapanku tergeletak album berwarna merah tua. Album itu berisi foto-foto kenanganku bersamamu. Masih ingatkah kau? Baru kusadari kau telah lama tidak bersama denganku setelah membuka halaman demi halaman album itu. Wajah itu yang dahulu tersenyum untukku. Tangan itu yang biasanya membelai rambutku.
Semakin kulihat isi album itu, semakin sesak napasku. Aku tidak mau perasaan ini ada, namun tidak dapat kutolak juga. Air mata yang telah lama punah, berserakkan di pipiku saat ini. Aku tidak pernah menemukan seseorang sepertimu. Seberapa lama waktu menjauhkanku darimu, aku rasa tidak ada gunanya. Perasaan ini tetap ada. Sakit ini selalu buncah. Tak pernah kumerasa seperti ini sebelumnya terhadap orang lain. Dalam hitungan yang sama aku menangis dalam hati. Bersamaan dengan itu langit kali ini menurunkan airnya. Tidak berhenti sehingga menimbulkan basah yang  lirih di uluh hati. Tidak berhenti pula amuknya jatuh beruraian. Derasnya bak mewakilkan rintihanku saat ini.
Tapi tak ada guna menangis berlarut-larut. Hujan pun pasti lelah dipercikkan terus ke bumi. Menanti setitik mentari untuk menghapus kelam. Hujan pun berhenti sembari menyusul pelangi elok. Tekadku kokoh menyambut fajar hari depan. Aku tersenyum dalam hidupku pada kisah yang baru. Namun, senyumku bukan untuk orang selain dirimu. Kaulah pelangiku. Walau sekarang tanpa dirimu, bertemu dengan orang sepertimu adalah hal terindah dalam hidupku. Dan mungkin aku tidak akan pernah bertemu dengan seseorang seperti dirimu… seseorang yang sangat kucintai… seseorang yang sudah takmungkin lagi kulihat di bumi ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar