“It’s summer time…!” jerit Dothy riang.
Musim panas telah tiba. Dothy, Mita, Melin, Vera, Edsa, dan Natali berencana ingin berlibur. Ditengah kesibukan mereka merapikan barang-barang untuk berpergian, terdengar berita di TV bahwa gempa bumi dasyat yang belum pernah terjadi akan melanda kota. Dan diberita terdengar juga kabar bahwa gempa bumi tersebut tidak hanya terjadi di tempat mereka tinggal, tetapi hampir di seluruh belahan bumi akan mengalami gempa bumi dalam waktu yang sama. Apakah yg menyebabkan semua ini??
Vera yang tidak sengaja mengetahui penyebab semua kekacauan ini segera memberitahu Dothy.
“Dothy, loe tahu nggak apa yang gue temuin?” tanya Vera dengan napas tersengal-sengal ketika menghampiri Dothy.
“Nggak. Apaan? Loe kenapa lari-lari?” tanya Dothy penasaran.
“Udah pokoknya ikutin gue…” seru Vera yang langsung menarik tangan Dothy.
Kemudian mereka berdua segera pergi ke tempat yang membuat semua kekacauan ini terjadi. Tempatnya jauh di dalam hutan yang lebat.
“Ver, loe sebenernya mau ke mana sih? Ngapain ke hutan gini?” tanya Dothy lagi sedikit bimbang.
“Udah deh… Loe ikutin gue aja. Ntar juga tahu sendiri…”
Setelah perjalanan di hutan yang menyita waktu akhirnya sampai juga ke tempat tujuan. “Nah, itu di sana…”
Dothy menarik napas lega karena akhirnya sampai juga di tempat tujuan. Vera mengajak Dothy memasuki sebuah halaman rumah yang besar. Mereka berdua mengintip ke jendela rumah besar itu. Ternyata gempa bumi ini adalah ulah witchcraft para penyihir yang ingin menguasai dunia
.
“Karena penyihir itu?” Dothy mulai mengerti. Vera menganggukan kepalanya. Dalam kebimbangan, seorang Angel menampakan dirinya di depan Dothy dan Vera.
“Waduh, apaan ntu?!” Vera terkejut. Seberkas sinar memenuhi tubuh Angel itu. “Dot, kita perlu kabur apa nggak usah nih?” ujar Vera sedikit takut.
“Ah, elo, Ver. Loe enak tinggal terbang. Nah, gue ntar jalan kaki lagi kan nggak enak tahu?!” ujar Dothy bercanda.
“Ah, loe masih becanda aja. Serius?!”
Angel itu berkata, “Janganlah takut sebab aku di sini untuk memberi kalian misi untuk menyelamatkan dunia…”
Beberapa saat kemudian, Natali dan Melin segera menyusul Dothy dan Vera.
“Dot, Ver, ngapain sih kalian ke sini? Ke hutan kan serem. Hiii… Apalagi, tadi kita hampir tersesat tahu, waktu ngikutin kalian. Untung aja ketemu, kalau nggak gimana tuh?!” seru Natali ngomel.
“Wah, malaikat…! Nggak salah liat nih?! Kayak lagi mimpi…” ujar Melin terkagum-kagum sekaligus bingung melihat Angel.
Melin dan Natali yang masih tidak percaya dengan apa yang mereka lihat itu langsung menghampiri Dothy dan Vera.
“Gue bener-bener nggak ngerti, sebenernya apa sih yang terjadi? Ini semua nggak mungkin ada,” Melin menatap Angel itu dengan berjuta arti.
“Tidak hanya kalian berempat saja yang bingung. Hampir semua orang di seluruh dunia merasakan hal yang sama. Aku akan menjelaskan bagaimana semua ini bisa terjadi. Mungkin, kalian tidak akan mudah percaya dengan semua yang aku katakan. Tetapi, aku memohon dengan amat sangat untuk kalian mendengarkanku berbicara karena waktuku sangat singkat sekali untuk berada disini,” jelas Angel.
Setelah sepertinya mereka mulai tenang dan mau mendengarkan, Angel memberikan mereka misi. Ternyata para penyihir jahat itu akan membangkitkan kuasa kegelapan yaitu, sesosok raksasa besar dari dalam neraka yang akan segera menghacurkan dunia. Angelmemberikan mereka misi untuk mengambil sebuah labu dalam suatu tempat yang bernamaBlack Hole. Labu itu harus dihancurkan tetapi labu itu memiliki segel yang tidak dapat dibuka secara sembarangan. Tetapi Angel tidak memberitahu bagaimana cara membukanya. Hanya memberitahu kata kuncinya, yaitu “Flower” dan memberikan beberapa nasihat yang tak dapat dimengerti. “Jangan banyak bicara dan jangan sampai 13 kali,” katanya.
Angel juga memberikan sebuah kompas yang akan memandu perjalanan mereka dan sebuah cermin ajaib, Miraculous Mirror, yang dapat melihat seluruh keadaan di jagat raya ini tanpa terkecuali hanya dengan mengucapkan kata “open”. Dothy juga segera menghubungi Mita dan Edsa untuk segera bergabung bersama mereka.
Setelah mereka berenam sudah berkumpul dan berbincang-bincangnyapun telah selesai,Angel tiba-tiba menghilang dan enam sahabat itu sudah berada dalam padang rumput yang sangat luas.
“Wooh!!! Di mana kita???” seru Edsa kaget.
“Di padang gurun,” tebak Vera mantap.
Dalam perjalanan panjang, mereka menemui bunga-bunga gersang dan layu. Karena keadaan bumi yang sedang buruk, menyebabkan bunga-bunga tersebut menjadi layu.
“Eh, kalian inget nggak sebelum Angel itu menghilang, dia ngasih kata kunci sama kita. Tapi belum jelas,” ucap Dothy mengingatkan teman-temannya.
“Iya, gue inget…! Dia bilang kata kuncinya itu flower kan? Tapi maksudnya apaan ya? Apa bunga-bunga itu?” terka Vera menunjuk ke arah bunga-bunga layu yang berada dekat di depan mereka.
“Ya elah, masa bunga abal-abal kayak gitu yang jadi kata kuncinya?! Yang bener aja loe…” cerca Natali memungkiri.
“Nah, makanya itu gue juga bingung. Flower itu kan kata dalam bahasa Inggris, yang artinya kalau dalam bahasa Indonesia itu bunga. Tapi gue bingung, bunga yang mana? Terus mau diapain? Dan gimana caranya bisa buat bumi ini balik hanya dengan kata ‘bunga’…?” analisa Mita.
“Ya elah, semua juga tahu, Mit?! Dari tadi kita bingung juga gara-gara itu,” ujar Edsa geram.
“Capek deh…” seru Dothy, Vera, dan Edsa secara bersamaan.
“Mungkin, kita disuruh siramin itu bunga kali. Siapa tahu bunga layu itu melambangkan keadaan bumi yang sedang tidak baik seperti sekarang ini. Dan kita harus merawatnya,” jelas Melin angkat bicara.
“Ah, sok tahu loe, Mel?!” papar Natali.
“Bisa jadi sih?! Tapi gimana ya?” Dothy menghampiri kumpulan bunga-bunga layu tersebut.
Mita merasa jengkel dengan semua ini. “Arrggh… Gue bener-bener masih bingung kenapa kita ada disini. Ini semua ntu kayak mimpi di siang bolong, tahu nggak? Nggak tahu deh mimpi buruk atau baik?! Yang jelas semua ini nggak meaning…!”
Dalam kebingungan, Dothy melihat cahaya diantara bunga-bunga tersebut. Karena cahayanya begitu kecil, tidak terlihat oleh teman-temannya yang lain. Dothy mendekati cahaya tersebut. Setelah melihat cahaya apa itu, Dothy kaget karena cahaya itu adalah satu-satunya bunga yang tidak ikut layu dan mati karena keadaan bumi ini.
“Cantik banget bunganya…” gumam Dothy kagum.
Dan rupanya bunga bercahaya itu dapat berbicara!
“Hai, kamu yang disitu… Sudah lama aku menunggu-nunggu manusia yang datang untuk memetikku. Namaku Flower. Aku tinggal disini bersama teman-teman dan kerabatku yang bodoh ini. Mereka tidak bisa mengontrol keadaan mereka sehingga menjadi layu. Hanya aku yang dapat bertahan sampai saat ini. Maka itu, petiklah aku dan tancapkanlah aku pada labu bau itu sebelum cahayaku pudar,” pinta bunga bercahaya itu.
Dothy yang sedikit kaget plus bingung dengan banyak hal yang tidak dimengerti segera menalarkan semua ini dalam otaknya. Kelima temannya yang melihat dia seperti sudah menemukan sesuatu, segera datang menghampirinya.
“Ok?! Tapi kan labu itu ada di Black Hole. Dan gue nggak tahu tempat itu di mana. Bisa nggak loe kasih tahu gue Black Hole itu berada di mana?” tanya Dothy.
“Hai, kamu yang disitu… Sudah lama aku menunggu-nunggu manusia yang datang untuk memetikku. Namaku Flower. Aku tinggal disini bersama teman-teman dan kerabatku yang bodoh ini. Mereka tidak bisa mengontrol keadaan mereka sehingga menjadi layu. Hanya aku yang dapat bertahan sampai saat ini. Maka itu, petiklah aku dan pukulkan aku ke labu bau itu sebelum cahayaku pudar,” Flower mengucapkan kalimat yang sama.
Dothy memperhatikan ketika bunga itu berbicara dengan kalimat yang sama diulang, cahayanya sedikit memudar. Mungkin itu yang dimaksud Angel untuk tidak banyak bicara.Flower memang seharusnya hanya diperbolehkan berbicara satu kali. Karena apabila ada orang yang mengajaknya berbicara, dia akan berbicara juga dan cahayanya pun akan dapat memudar.
Teman-teman Dothy yang lain kaget melihat ada bunga yang bersinar diantara bunga-bunga layu dan bisa bicara pula. Tapi kok bicaranya diulang-ulang ya?
“Wow, bunganya lucu!!” seru Melin gemas.
“Tapi, kok ini bunga ngomongnya diulang-ulang terus ya?” Mita masih mencari mengapa semua ini dapat terjadi. Dan dalam beberapa saat akhirnya dia menemukan jawabannya.
“Teman-teman, sini deh?! Gue udah tahu gimana kita selesaikan masalah ini.” Mita menjelaskan kepada lima temannya apa maksud dari pengulangan kalimat yang diucapkan bunga itu..
Ternyata pengulangan kalimatnya itu adalah waktu yang terus bergulir. Apabila kalimat itu sudah diucapkan sebanyak 13 kali, cahaya Flower akan benar-benar menghilang. Jadi, semakin dia banyak bicara, semakin pudarlah cahayanya.
“Teman-teman, gue boleh minta sesuatu nggak?” pinta Mita serius.
Melin dan Natali yang melihat keseriusan Mita semakin menjadi bingung. Vera yang masih nggak ngerti tetapi cepat menjawab, “Boleh… Apaan?”
“Gue cuma minta tolong, selama perjalanan jangan ajak bunga itu bicara dulu ya…” Walaupun teman-temannya masih sedikit bingung, tapi sekarang Mita sudah tahu perjalanan mereka hendak kemana. Diapun memetik bunga itu dan menyuruh teman-temannya mengikutinya. Berbekal kompas yang mereka dapat dari Angel, akhirnya tempat yang dituju terlihat juga. Setelah sepertinya sampai pada tempat yang dituju yaitu, Black Hole, enam sahabat tersebut segera masuk mencari labu tersebut.
Black Hole sebenarnya adalah lubang hitam tempat makhluk-makhluk jahat tinggal. Dan labu yang mereka cari itu adalah pemimpin dari semua makhluk yang ada di Black Hole ini. Para penyihir jahat yang ingin menguasai dunia, mendapatkan bantuan dari tempat ini. Makanya, harus segera dihancurkan agar bumi tidak menjadi hancur.
“Kayaknya lebih baik kalau kita balik aja deh?!” usul Edsa setelah melihat sekelilingnya.
“Jangan! Tempatnya lumayan seru?!” tolak Dothy tanpa takut.
“Iya nih… Tempat apaan sih? Serem amat?!” ujar Melin ketakutan.
Mita yang sudah tahu keadaan disini tidak nyaman segera menenangkan teman-temannya. “Jangan dulu. Nasib bumi ini di tangan kita. Kalau kita mundur, siapa lagi yang bakalan ngembaliin bumi ini seperti semula?”
“Tahu nih… Masa gini doank takut sih?! Tapi sejujurnya… Serem juga sih. Hehe…” ujar Natali sok berani.
Setelah menemukan labu tersebut, mereka segera menghancurkannya dengan menancapkan Flower ke labu tersebut. Butir-butiran cahaya dari bunga tersebut menyinari tubuh keenam sahabat itu. Dan pada akhirnya raksasa kegelapan tidak jadi bangkit. Misi berhasil dengan sukses.
Tapi ternyata penghancuran dunia belum selesai sampai disitu. Karena kebangkitan raksasa tidak berjalan dengan mulus, para penyihir sangat kesal dan membuat penghancuran tingkat B. Mereka berniat menguasai satelit untuk meledakkan bumi dengan menubrukkan bumi dengan planet lain. Selain itu para penyihir juga menjatuhkan banyak meteor dan banyak benda-benda angkasa yang sangat berbahaya ke bumi.
Misi kedua enam sahabat ini, dalam menjaga bumi agar tidak dihancurkan oleh para penyihir jahat ternyata harus menemukan GOLD EGG dalam suatu tempat bernama Darkness Curseyang tidak pernah dimasuki oleh siapapun.
Lalu Gold Egg itu harus diberikan kepada sang Dewa yang tinggal jauh di kutub utara. Dengan begitu bumi tidak akan hancur.
Tetapi, perjalanan enam sahabat dalam menjalankan misi kedua ini rupanya tidak berjalan sesuai keinginan mereka. Mereka sudah bersusah payah dalam menemukanGold Egg dan waktu yang dibutuhkan sangat sempit sekali. Tetapi, mereka tidak menemukan tempat sang Dewa yang dicari-cari. Setelah melihat meledaknya planet disebelah bumi dalam Miraculous Mirror dengan mengucapakan kata, “Open…”
Artinya setelah kehancuran planet itu adalah kehancuran bumi. Keenam sahabat itu sempat putus asa. Tapi mereka tidak mau terus-terusan larut dalam keputusasaan. Karena dalam pengharapan, mereka percaya bahwa tidak akan ada yang mustahil dalam Tuhan.
“Kita nggak boleh putus asa, ya nggak?” bujuk Dothy.
Edsa yang sudah terlihat lelah sekali hanya dapat berkata, “Capek…”
“Udah nggak sanggup terbang… eh salah! Udah nggak sanggup jalan maksudnya,” umpat Vera.
“Tapi, ini semua mustahil. Loe semua udah liat kan keadaan bumi kayak gimana? Dan sekarang kita masih belum nemuin Dewa itu!” papar Natali pasrah.
“Ya elah, Nat. Nggak ada yang mustahil kalau kita niat. Kita masih punya Tuhan kan. Kita harus berjuang karena bagaimanapun kita ini orang-orang yang dipilih untuk menyelamatkan bumi ini. Kita itu nggak boleh ngelepasin tanggung jawab kita gitu aja. Ayo donk teman-teman!” ajak Dothy menyemangati teman-temannya.
“Iya, yuk kita jalan lagi. Jangan gampang nyerah gitu donk?! Ayo, teman-teman kita harus semangat!!” Mita menambahi.
“Ayo, Nat, Sa, Ver…” ujar Melin membantu menyemangati walau masih lelah.
Dothy mengulurkan tangannya kepada Melin. Melin meraih tangan Dothy dan seyum merekah di wajah enam sahabat tersebut. Dan akhirnya mereka bangkit kembali untuk menyelamatkan bumi. Tidak lupa berlutut untuk berdoa kepada Allah Bapa di Sorga.
Setelah sampai di tempat tujuan dan kehancuran bumi juga sampai pada saatnya, mereka tetap tidak menemukan sang Dewa melainkan hanya ada banyak harta karun dan beberapa patung menghiasi tempat tersebut.
“Woow!!” Edsa mencoba mengambil harta karun yang berada tepat di sebelahnya
.
Mereka kecewa plus bingung tidak tahu harus bagaimana lagi. Tetapi, mereka tidak mau menyerah selama harapan itu menjadi nyata. Tiba-tiba, patung-patung yang ada dalam Aula tempat itu, semuanya menjadi bergerak. Tentu, enam sahabat itu ketakutan. Tetapi, patung yang berada di tengah-tengah Aula itu mengaku bahwa dirinya adalah sang Dewa yang mereka cari-car
i.
“Eh, kok patung tiba-tiba bergerak? Mati kita…!” seru Natali ketakutan. Dothy, Mita, Melin, Vera, dan Edsa juga sama takutnya.
“Kita?? Loe aja sono…” kata Melin nggak terima.
“Gimana kalau kita kabur?” usul Edsa.
“Usul bagus?!” papar Mita.
“Caranya?” tanya Dothy sambil menatap Edsa.
Edsa menggeleng-gelengkan kepala. “Kan gue cuma usul. Selebihnya minta ma Tuhan aja deh… Hehe,”
Salah satu patung yang berada ditengah-tengah patung yang lain itu berkata, “Janganlah takut…! Aku adalah Dewa yang kalian cari…”
Keenam sahabat itu saling menatap. Tanpa basa-basi mereka langsung memberikan Gold Egg kepada sang Dewa dan timbulah keajaiban. Gempa bumi mereda dan planet-planet yang hancur menjadi kembali ke sedia kala dan bumi tidak jadi hancur. Dan yang paling penting para penyihir jahat masuk ke dalam lubang panas dan tidak akan pernah kembali lagi untuk menghancurkan bumi.
Sang Dewa berterima kasih kepada keenam sahabat itu karena telah berani menyelesaikan tugas yang berat ini. Dunia kembali bercahaya dan bunga-bungapun kian mekar menghiasi alam semesta. Dan di malam terakhir liburan mereka, suasana dikota dihiasi oleh pesta kembang api yang sangat meriah sekali. Mereka senang sekali dengan petualangan liburan mereka ini yang sangat seru dan menakjubkan.
“Wih, keren banget!!” ujar Dothy takjub.
“Gilee, petasannya bagus banget?!” seru Edsa girang.
“Kembang api kaleee…!” ralat Natali.
“Ya udah sih?! Sama aja…”
“Beda tau!!” protes Natali.
“Ya udah, nggak penting juga kok,” potong Mita. Vera dan Melin hanya geleng-geleng kepala.
Ternyata kegelapan yang sangat jahat sekalipun akan kalah dengan sinar kebaikan dalam hati yang dimiliki oleh orang yang tidak mudah putus asa dan terus berharap dalam kesesakannya. Itulah hati yang dimiliki oleh keenam sahabat tersebut. Dan satu lagi, tidak akan ada yang mustahil dalam dunia ini selama masih ada Tuhan. Trust it…!
Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa.